Langsung ke konten utama

Day 6: still, my communication... My responsibility...

Topik hari ini masih melanjutkan aplikasi teknik komunikasi di hari kemarin, I am responsible for my communication result, namun berbeda objek personalnya.

Entah kenapa tak biasanya pagi ini saya mendapat pesan whatsapp dari adik perempuan, dia menghubungi dari pesantrennya. Adik saya kelas 10, sudah besar namun justru itulah yang membuat saya enggan ngobrol sama dia, bahkan ketika liburan pun saya sengaja mencari celah untuk tidak ketemu, he'eh. Bukan karena tidak sayang, tapi bawaannya kesel aja dengan tingkah polanya yang padahal memang fitrah di usianya.

Dia mengawali chatnya dengan kalimat yang sederhana, "Teteh apa kabar? Aku kangen..."
Saya biasanya mengatakan hal itu pada banyak orang, cuma menjadi yang 'enggak' banget untuk adik sendiri.

Namun sejurus kemudian saya teringat dengan jurus komunikasi di atas, sehingga saya pun bertekad untuk berdamai dengan perasaan sendiri.

Setelahnya mengalirlah obrolan kami dengan penuh akrab. Agak aneh memang karena tidak biasanya, namun saya berpikir respon orang lain tergantung dari reaksi yang kita berikan. Jika pada orang lain saja saya bisa seramah mungkin, kenapa pada keluarga sendiri tidak sedemikian pula?

Sehingga mulailah saya merubah gaya teks dan pembicaraan pada adik saya tersebut. Alhasil, saya lebih lega karena obrolan itu berlanjut pada curhatannya yang saya justru merasa lebih berharga sebagai seorang kakak.

Ke depannya, harapan saya sederhana, semoga saya bisa konsisten menerapkan pola komunikasi ini yang justru lebih terasa menantang pada keluarga sendiri...


#level1
#day6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 2: Website penunjang kualitas diri "ibupedia.com"

Hari ini adalah hari belajar tentang per-ASI-an bagi saya. Hal ini tentu saja didasari dengan perubahan status sebagai ibu sejak 22 hari yang lalu. Saran dari banyak orang sering kali beragam, maka diperlukan juga waktu bagi diri untuk mencari referensi sendiri. Maka untuk hari saya dan suami menjadi orang tua pembelajar melalui salah satu website bagi banyak orang tua muda yakni  ibupedia.com .  Website tersebut banyak sekali menyajikan info-info terkait dunia kehamilan dan pengasuhan. Disajikan dengan bahasa ringan dan website yang menarik (karena didominasi warna pastel yang saya suka, he'eh) yang tentu saja sangat berguna bagi para orang tua terutama ibu yang sedang menjalani proses kehamilan, karena bahwasannya ada banyak pengetahuan penting tentang mengurus anak sejak hamil, melahirkan, dan setelahnya. Bagi seorang ibu muda yang baru memiliki anak pertama seperti saya, info-info tersebut sangatlah diperlukan. Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari satu pun tetap berguna

Bunda, Dalam Untaian Cahaya...

Ku tatap penuh keletihan pada tubuh paruh baya mu, Ku tatap penuh rindu pada raut wajahmu nan mulai berkerut, ku tatap penuh cinta pada punggung tangan mu yang tiada bosan memperkerjakannya, Ku tatap penuh haru pada jiwa mu yang tersimpan retak-retak kehidupan, Dalam ucap, teruntai setiap kasih Dalam tatap, teruntai setiap cinta Dalam peluh, teruntai setiap keikhlasan Dalam hangat, teruntai setiap pengorbanan Pada fajar, teralir air mata Pada mentari, teriring doa Pada surya, tergapai pengharapan Pada gelap, tersimpan keindahan Dengan rintihan, tergambar kepercayaan Dengan amarah, tersampaikan harapan Dengan kelembutan, tercurahkan kehangatan Dengan air mata, teriring kecintaan "Ungkapan yang terkadang tersembunyikan pada seseorang yang terhebat dalam hidup ini, Ibu, dalam setiap peluh mu, kau ajarkan arti sebuah cinta penuh pengorbanan tanpa balas. Terima kasih untuk mu yang tidak pernah berhenti... Nantikan aku di setiap wujud dalam doa mu... Dengan panuh ketulusan, ku sangat me

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m