Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Day 10: bintang di sekitar kita

Masih berlanjut tentang bintangnya suami, kecintaannya dengan dunia pendakian gunung sudah ada sejak di bangku sekolah atas. Entah bagaimana proses detailnya, namun hobi tersebut bermula dari kakaknya yang juga mulanya seorang pendaki. Lokasi rumah yang juga dekat dengan gunung ceremai, bahkan puncak gunungnya dapat terlihat dari gang rumahnya, membuatnya bercita-cita bisa menaklukan gunung tersebut. Sekali dicoba, akhirnya membuatnya semakin ketagihan. Baginya, bisa melihat pemandangan alam dari dataran atas memiliki keindahan dan tantangan tersendiri. Maka berlanjutlah tujuan-tujuan pada gunung yang lain. Selain itu, hobi ini pun membuatnya pernah membuka usaha menjual online perlengkapan naik gunung, meski pada akhirnya tidak berlangsung lama karena kesibukan dunia kerjanya. Pernah suatu hari berbincang, ada satu gunung yang belum tercapai didatanginya, yakni gunung bromo. Sebelumnya pernah ke sana, hanya saja tidak sampai puncak. Cuma entah kapan hendak dilakukannya, kalau

Day 9: bintang di sekitar kita

Karena kondisi anak masih di dalam perut, maka sulit menceritakan bintang di sekitar saya selain bintang yang bersinar pada diri suami, he'eh.  Suami saya pribadi yang introvert, namun demikian memiliki teman akrab yang hingga kini masih saling bersahabat. Pun, bukanlah orang yang komunikatif, maka ketika sesi diskusi atau sekedar bincang di waktu luang, maka saya yang selalu mendominasi dalam bicara atau cerita. Maka, sudah tentu bintang yang dimilikinya pun yang sekiranya tidak memerlukan kemampuan bicara atau komunikasi yang terlalu banyak, padahal jurusan kuliahnya adalah bisnis marketing. Beliau sangatlah mencintai dunia "climbing". Sebelum menikah, seringsekali waktu libur kerjanya atau libur kuliahnya digunakan untuk mendaki gunung bersama teman seperjalanannya. Di awal pernikahan, saya menganggap hobi tersebut hal yang cukup aneh. Ditambah kondisi saya yang amatlah khawatiran jadi perlahan mulai meredup cahaya bintang tersebut yang ada pada dirinya. N

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m

Day 7: bintang dalam diri kita

Masih membahas tentang bintang dalam diri kita, bintang ketiga saya adalah dunia kerajinan tangan (handcrafting). Entah kenapa selalu ada kebahagiaan tersendiri ketika sedang berada di toko craft, atau melihat hasil-hasil cantik dari kerajinan tangan yang dibuat orang lain. Menjahit pun salah satu turunan kerajinan tangan yang saya sukai, uniknya seringkali untuk menjahit hal-hal sederhana saya lebih menikmati menggunakan tangan daripada mesin jahit, misalnya mengecilkan baju. Selain itu, yang sifatnya memerlukan keterampilan tangan menjadi hal yang sangat menantang bagi saya, misalnya menggambar tiga dimensi atau mendesign baik dengan sketsa atau aplikasi gadget. Selain itu, kertas maupun benang warna-warni menjadi incaran utama jika berkunjung ke mall atau toko buku, meskipun pada akhirnya tidak membeli atau bahkan dibeli namun berakhir tergeletak di lemari. Seperti sebuah magnet, hal-hal yang bernuansa kerajinan tangan seringkali menjadi mood booster dikala kejenuhan harian

Day 6: Bintang dalam diri kita

Terkait dengan ragam projek pada ranah public speaking yang proses menjalaninya penuh cerita dan lika-liku, hingga saat ini belum ada projek khusus. Hal ini mungkin dikarenakan dunia public speaking bukan menjadi fokus utama profesi saya. Sesekali berada di dunia tersebut membuat saya sangatlah bahagia, namun sejatinya passion utama saya bukanlah di ranah tersebut. Meski demikian, ingin sekali kelak dengan sedikit bekal yang sudah ada, menjadi batu tumpuan kuat saya menjadi seorang trainer yang mampu menyajikan materi dengan baik dan mampu dinikmati oleh banyak audiens. Singkatnya, projek-projek masa depan saya belum ada yang mengarah pada dunia public speaking secara khusus, namun sejatinya di setiap pelaksanaannya membutuhkan kemampuan public speaking yang baik sehingga tak terpikir oleh saya untuk meredupkan satu cahaya bintang saya tersebut. Belajar dan terus berlatih, itulah yang selalu saya lakukan setiap kesempatannya. Semoga Allah terus mudahkan. Bismillah... #Tant

Day 5: bintang dalam diri kita

Proses menemukan bintang kedua saya sangatlah sederhana. Bermula dari menyukai profesi sebagai penyiar radio sekolah. Dunia ini dikenalkan oleh seorang guru yang juga sebelumnya berprofesi sebagai penyiar di salah satu radio terkemuka di Bandung. Kisah-kisah beliau menginspirasi saya untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang penyiar radio. Ditambah, kekaguman saya melihat gaya beliau ketika sedang menjadi MC kegiatan formal di sekolah kami. Dari situ saya mencoba melamar dan mengikuti seleksi penyiar radio sekolah. Ranahnya memang hanya sekolah, karena hanya itu yang memungkinkan saya untuk terjun ke wilayah tersebut. Alhamdulillah wasyukurillah saya menjadi salah satu yang lolos dan mendapatkan kesempatan mengisi acara sore weekend 2 kali sepekan. Bahagia sudah tentu. Rasanya sangatlah luar biasa. Meski hanya berlangsung 3 tahun (selama SMA), namun menjadi pengalaman yang sangat luar biasa yang akhirnya semakin membuat saya cinta dengan dunia broadcasting.  Berawal dari hal te

Day 4: Bintang dalam diri kita

Setiap kita memiliki bintang, tinggal kita yang menyadari kehadirannya atau tidak. Menemukannya memang memerlukan proses, namun jika dilakukan lebih jeli tentu proses tersebut akan menjadi singkat. Bintang kedua saya adalah ranah public speaking. Saya selalu menikmati momen-momen berdiri di depan banyak orang dan mengambil alih peran momen tersebut. Bahkan, ketika memegang microphone, saya merasakan bahagia luar biasa karena disitulah saya menjadi pusat kontrol suatu event. Meski sangatlah menikmati dunia public speaking, namun tak ada niatan dalam ranah ini untuk menjadikan ranah profesi utama saya. Walaupun demikian, profesi saat ini pun seringkali masih mengikat saya pada bintang tersebut, terutama ketika event sekolah dan saya diminta menjadi MC.  Saking cintanya dengan dunia ini, detik-detik menjelang resign hal yang kelak paling saya rindukan adalah bisa kembali berada di bawah cahaya bintang saya yang satu ini. Semoga meski nanti pilihan berkarir di ranah domestik i

Day 3: Bintang dalam diri kita

Projek yang berbinar-binar untuk saya adalah ketika mendapat tugas untuk menulis, meski hanya sebuah artikel sederhana. Karena menulis adalah bintang saya yang paling terang cahayanya, maka dalam setiap timeline kehidupan selalu terselip projek menulis di dalamnya, namun nyatanya projek tersebut harus tergadaikan dengan hal yang lain. Untuk sementara projek yang direncanakan adalah merampungkan satu naskah non-fiksi anak bertema sains, dan satu naskah non-fiksi dewasa bertema pengajaran. Untuk outline sudah digambarkan hanya saja eksekusi yang lambat bahkan hampir tak ada jejaknya. Projek menulis akan selalu ada setiap bulannya, setidaknya per-pekan saya jadwalkan sharing tentang dunia parenting dan pengajaran melalu social media. Untuk naskah buku, meski belum nampak eksekusi secara nyata tapi harapan dan rencana selalu ada. Pengalaman sebelumnya yang alhamdulillah sudah menerbitkan buku menjadi pemicu untuk jangan pernah kalah dengan masa lalu. Bismillah... #Tantangan10Hari

Day 2: Bintang di sekitar kita

Bintang yang bersinar itu adalah ketika deretan ragam kata berhasil diuntaikan. Bintang tersebut selalu ada meski cahayanya perlahan semakin meredup, namun tetap bersyukur karena setidaknya bintang yang saya punya sudah nampak. Sejatinya, menemukan bintang diri memerlukan proses. Proses yang tidak sebentar karena kejelian mata dan hati yang berperan penting. Saya pribadi, alhamdulillah dikaruniai dengan kebersamaan bintang sejak SMA, yang jika ditelisik lebih jauh sudah berlangsung sejak kecil dan terus bertambah di masa SMP. Hobi membaca Alhamdulillah sudah tertanam sejak kecil. Bahkan menjadi kenangan yang unik ketika mengingat masa sekolah yang seringkali meminjam buku perpustakaan diam-diam karena diberikan batas maksimal buku peminjaman. Bagi saya yang bisa menghabiskan buku dengan ukuran halaman sedang dalam beberapa jam tentulah tidak puas untuk batasan tersebut, apalagi ketika menjelang weekend. Singkat cerita, beranjak SMA ketertarikan saya dengan dunia literasi s

Day 1: Bintang di sekitar kita

Semua kita adalah bintang. Sejatinya, bintang itu telah bersinar sejak kecil, namun seiring bertambahnya waktu menjadi tidak mudah menemukannya karena tertutup dengan kabut-kabut langit yang seringkali hadir dan lebih mudah terlihat oleh kita. Maka, menemukan bintang pun baru tersadari kemudian ketika mulai terlihat cahaya bintang milik orang lain. Meski bintang sudah menetap mengikuti perkembangan kita, namun memang tetap perlu ditemukan. Tanpa dicari, maka cahaya bintang yang sejatinya haruslah terus bersinar perlahan menjadi meredup bahkan bisa menjadi mati. Caranya sederhana, sumber cahaya bintang itu ada di mata dan hati kita ketika sedang melakukan hal yang membuat kita berbinar-binar. Secara pribadi, Alhamdulillah tidak terlalu sulit dan tidak perlu menunggu waktu lama untuk menyadari kehadiran bintang tersebut. Menulis, ya menulis adalah satu kegiatan yang selalu membuat saya bisa berlama-lama dengannya. Ketika tulisan telah berakhir dan menghasilkan sebuah karya meski