Langsung ke konten utama

Day 5: bintang dalam diri kita

Proses menemukan bintang kedua saya sangatlah sederhana. Bermula dari menyukai profesi sebagai penyiar radio sekolah. Dunia ini dikenalkan oleh seorang guru yang juga sebelumnya berprofesi sebagai penyiar di salah satu radio terkemuka di Bandung. Kisah-kisah beliau menginspirasi saya untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang penyiar radio. Ditambah, kekaguman saya melihat gaya beliau ketika sedang menjadi MC kegiatan formal di sekolah kami.

Dari situ saya mencoba melamar dan mengikuti seleksi penyiar radio sekolah. Ranahnya memang hanya sekolah, karena hanya itu yang memungkinkan saya untuk terjun ke wilayah tersebut. Alhamdulillah wasyukurillah saya menjadi salah satu yang lolos dan mendapatkan kesempatan mengisi acara sore weekend 2 kali sepekan. Bahagia sudah tentu. Rasanya sangatlah luar biasa. Meski hanya berlangsung 3 tahun (selama SMA), namun menjadi pengalaman yang sangat luar biasa yang akhirnya semakin membuat saya cinta dengan dunia broadcasting. 

Berawal dari hal tersebut pula, saya mulai berani menawarkan diri menjadi MC di kegiatan sekolah. Ingat sekali pertama kali ketika itu kelas 2 SMA dan seluruh badan terasa kaku dan keringat di sekujur tubuh, hehehe. Tak banyak yang bisa dikatakan yang penting sesuai dengan rundown yang tersedia. Perlahan tapi pasti, kemampuan public speaking mulai membaik. Sudah bisa mengontrol gesture di depan banyak orang, lalu intonasi, kemudian mengajak audiens berkomunikasi. Alhamdulillah dalam hal kosa kata saya cukup diuntungkan karena hobi membaca. Ditambah hobi mendengar radio, jadi belajar cara berinteraksi dengan ragam gaya.

Masuk ke dunia perkuliahan, cahaya bintang saya tersebut hampir tak pernah kelihatan. Maklum lah, banyak jurusan-jurusan bahasa atau jurnalistik yang sudah jauh punya legalitas dan diyakini lebih mumpuni. Meski demikian, di luar kegiatan kampus, saya masih aktif menjadi MC di kegiatan-kegiatan sosial. Alhamdulillah semakin terasah kemampuan saya, ditambah dengan profesi guru, maka menghadapi anak-anak sudah menjadi hal biasa.

Masuk di dunia kerja, masih belum sirna cahaya bintang tersebut. Bahkan merambah menjadi MC bilingual yang kadang bisa menggunakan bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Deg-degan? Tentu masih ada, namun hanya berlaku ketika dihadapan saya adalah para orang tua wali murid. Mungkin hanya bentuk kekhawatiran ada kesalahan karena bagaimanapun mereka punya profesi yang jauh lebih mumpuni daripada saya. Namun, jika dihadapan saya adalah anak-anak, jangan ditanya itu sudah menjadi makanan sehari-hari, bahkan kalau ditelisik lebih jauh lebih menyenangkan bisa berinteraksi dengan audiens anak-anak ketimbang dewasa. Mungkin karena kalau anak-anak lebih ekspresif dan attractif jadi lebih mudah dilakukan komunikasi dua arah apalagi ketika harus mencairkan suasana.

Terlepas dari semua kecintaan tersebut, dunia public speaking bukanlah menjadi ranah utama profesi saya. Namun, minat yang selalu bersinar tak pernah membuat saya menolak untuk menjadi MC atau penyiar radio jika mendapatkan tawaran dari teman-teman. Semoga kelak ketika saya sudah resign, tawaran-tawaran tersebut tetap ada. Bismillah...

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 2: Website penunjang kualitas diri "ibupedia.com"

Hari ini adalah hari belajar tentang per-ASI-an bagi saya. Hal ini tentu saja didasari dengan perubahan status sebagai ibu sejak 22 hari yang lalu. Saran dari banyak orang sering kali beragam, maka diperlukan juga waktu bagi diri untuk mencari referensi sendiri. Maka untuk hari saya dan suami menjadi orang tua pembelajar melalui salah satu website bagi banyak orang tua muda yakni  ibupedia.com .  Website tersebut banyak sekali menyajikan info-info terkait dunia kehamilan dan pengasuhan. Disajikan dengan bahasa ringan dan website yang menarik (karena didominasi warna pastel yang saya suka, he'eh) yang tentu saja sangat berguna bagi para orang tua terutama ibu yang sedang menjalani proses kehamilan, karena bahwasannya ada banyak pengetahuan penting tentang mengurus anak sejak hamil, melahirkan, dan setelahnya. Bagi seorang ibu muda yang baru memiliki anak pertama seperti saya, info-info tersebut sangatlah diperlukan. Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari satu pun tetap berguna

Bunda, Dalam Untaian Cahaya...

Ku tatap penuh keletihan pada tubuh paruh baya mu, Ku tatap penuh rindu pada raut wajahmu nan mulai berkerut, ku tatap penuh cinta pada punggung tangan mu yang tiada bosan memperkerjakannya, Ku tatap penuh haru pada jiwa mu yang tersimpan retak-retak kehidupan, Dalam ucap, teruntai setiap kasih Dalam tatap, teruntai setiap cinta Dalam peluh, teruntai setiap keikhlasan Dalam hangat, teruntai setiap pengorbanan Pada fajar, teralir air mata Pada mentari, teriring doa Pada surya, tergapai pengharapan Pada gelap, tersimpan keindahan Dengan rintihan, tergambar kepercayaan Dengan amarah, tersampaikan harapan Dengan kelembutan, tercurahkan kehangatan Dengan air mata, teriring kecintaan "Ungkapan yang terkadang tersembunyikan pada seseorang yang terhebat dalam hidup ini, Ibu, dalam setiap peluh mu, kau ajarkan arti sebuah cinta penuh pengorbanan tanpa balas. Terima kasih untuk mu yang tidak pernah berhenti... Nantikan aku di setiap wujud dalam doa mu... Dengan panuh ketulusan, ku sangat me

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m