Inilah kehidupan, semuanya nampak abstrak dan serba seketika. Namun memang begitulah kehidupan... Banyak hal yang terkadang sulit dipahami, sulit juga diterima, bahkan hal-hal yang terjadi seketika. Seperti halnya sebuah perpisahan. namun sepertinya memang sudah sunnatullah, pertemuan disandingkan dengan perpisahan. Dan keduanya tidak mengenal arti toleransi. Jika sudah waktunya, maka di mulailah perguliran kehidupan baru. Tidak peduli dengan pernyataan siap atau tidak siap, tetapi bermain dengan pertimbangan akal serta keadaan. perpisahan memang suatu hal yang sangat berat. Maka dari itulah aku mencoba bertahan untuk tetap bungkam dalam pelarian ini hingga pada akhirnya, mereka sahabat sahabat kecil di belahan bumi sana mengetahui dengan sendirinya. Begitu pula dengan kakak kakak terbaik yang pun baru mengetahui pada detik detik keberangkatan. semuanya bukan karena menjadi tidak penting, tetapi lebih kepada kehendak diri yang hanya menginginkan melihat setiap senyum serta
Mengayuh Sebuah Perahu Asa