Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

Aku Malu...

Dalam keheningan ku tersentak pada lamunan panjang Menebar seribu nuansa dalam satu waktu Berpacu dengan kedalaman jiwa nan dipenuhi kepenatan Berajuk pada detak waktu yang tiada kenal henti Bersandar dalam rengkuhan asa-Nya yang terasa mulai longgar Terhenyak seketika ku pada satu waktu yang menyapa Menepuk keras pundak serta rangkaian hati yang tak menentu Tersadar akan ku yang selama ini ternyata melamun Aku malu, Ketika semua orang menyapa ku dalam senyum, namun bibir ku hanya mengulas secarik bersitan... Aku malu, Ketika semua orang mengatakan ku jiwa yang penuh semangat, namun ternyata semangat itu mulai pudar... Aku malu, Ketika semua orang penuh pujian kesholehan, namun jiwa ini sedang berbalik... Aku malu, Ketika semua orang menantikan kehadiran ku di tengah-tengah mereka, namun ku tak mampu memberi banyak... Aku malu, ketika Allah dengan segala Kemurahan-Nya, namun sudahkah diri ini penuh syukur? Aku malu, Ketika seharusnya malam-malam sepertiga dihabiskan tuk bermunajat, nam

Berjilbab

Belum beberapa lama ini saya bertemu dengan teman lama di jalan ketika hendak ke kampus. Seperti layaknya, tentu kami pun saling sapa dan tak ketinggalan tentunya berjabat tangan. Satu kalimat setelahnya ia katakan padaku, "wah, jilbabnya masih bertahan aja..." Menanggapi itu saya hanya tersenyum. Kalimat sederhana, namun buat saya tidak seperti itu. Kalimat itu pun langsung meninggalkan jejak-jejak dalam benak saya. Pertemuan sebentar namun penuh kesan, karena selepas dari itu, saya dapat sesuatu untuk saya tulis... Ternyata tentang berjilbab memang masih jauh dari pengalaman saya. Yaaa bisa dikatakan pengalaman berjilbab saya datar-datar saja. Namun, jauh dari itu saya temukan hal-hal baru sekarang. Memang untuk sebagian orang berjilbab itu tidak mudah. Tidak mudah dalam menetapkan hati, atau tidak mudah pula dalam mengaplikasikannya. Untuk yang pertama contohnya teman saya tadi. Tentu kalimat yang terlontar itu bukanlah dibuat-buat namun memang refleks dari dirinya. Terkad

Untaian Kata

Berjalan waktu di setiap masa Tertatih, merangkak pada ruangan asa Bersama merajut tali-tali kehidupan Dalam menghadapi gejolak jiwa yang tiada menentu... Berlayar mengayuh buih-buih hati Terombang-ambing dalam hentakan amarah dan rasa Menekan keegoisan jiwa yang terkadang berhembus Melajukan kayuh pada pulau-pulau harapan Dalam keheningan malam, Kutemukan dirimu penuh kelembutan Dalam teriknya matahari, Kutemukan dirimu penuh perlindungan Dalam penantian panjang, Kutemukan dirimu penuh kesabaran Dalam kemarahan diri, Kutemukan dirimu penuh kedamaian Dalam kesibukan hari, Ku temukan dirimu penuh pengertian Dalam hitungan waktu, Ku temukan dirimu penuh cinta... Terima kasih untuk mu yang tak pernah berhenti memiliki... 21 Ramadhan 1430, Kala matahari menyapa at 2nd time...