Langsung ke konten utama

Aku Malu...



Dalam keheningan ku tersentak pada lamunan panjang

Menebar seribu nuansa dalam satu waktu

Berpacu dengan kedalaman jiwa nan dipenuhi kepenatan

Berajuk pada detak waktu yang tiada kenal henti

Bersandar dalam rengkuhan asa-Nya yang terasa mulai longgar

Terhenyak seketika ku pada satu waktu yang menyapa

Menepuk keras pundak serta rangkaian hati yang tak menentu

Tersadar akan ku yang selama ini ternyata melamun


Aku malu,
Ketika semua orang menyapa ku dalam senyum, namun bibir ku hanya mengulas secarik bersitan...

Aku malu,
Ketika semua orang mengatakan ku jiwa yang penuh semangat, namun ternyata semangat itu mulai pudar...

Aku malu,
Ketika semua orang penuh pujian kesholehan, namun jiwa ini sedang berbalik...

Aku malu,
Ketika semua orang menantikan kehadiran ku di tengah-tengah mereka, namun ku tak mampu memberi banyak...

Aku malu, ketika Allah dengan segala Kemurahan-Nya, namun sudahkah diri ini penuh syukur?

Aku malu,
Ketika seharusnya malam-malam sepertiga dihabiskan tuk bermunajat, namun setan lebih kuat menggerakkan hati ini menjauhi sajadah...

Aku malu,
Dalam pertambahan usia, apakah kebaikan lebih banyak menghiasi hari-hari...?

Aku malu dengan Mu ya Allah...
Aku malu...

Aku rindu merajuk manja pada-Mu ya Allah...

Aku rindu menangis mengeluh di atas sajadah cinta-Mu ya Allah...

Aku rindu ketenangan dalam dzikir kepada-Mu ya Allah...

Aku rindu dengan ayat-ayat Cinta-Mu ya Allah...

Di nuansa 9 ini ku berharap setiap butir-butir cinta Mu dapat ku rengkuh kembali...

Di nuansa 9 ini, berharap berganti dalam tahun penuh kenyataan...

Dengan semangat yang kembali bergelora tuk selalu berubah baik, berguna tuk banyak orang, dan tetap terus berkarya...

Terima kasih tuk semua orang-orang terkasih dalam hidup ku...
Ku mencintai semua karena Allah...



Fajar berganti mentari,
Ketika di awal usia 19...
19 09 2009
29 ramadhan 1430 h

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 2: Website penunjang kualitas diri "ibupedia.com"

Hari ini adalah hari belajar tentang per-ASI-an bagi saya. Hal ini tentu saja didasari dengan perubahan status sebagai ibu sejak 22 hari yang lalu. Saran dari banyak orang sering kali beragam, maka diperlukan juga waktu bagi diri untuk mencari referensi sendiri. Maka untuk hari saya dan suami menjadi orang tua pembelajar melalui salah satu website bagi banyak orang tua muda yakni  ibupedia.com .  Website tersebut banyak sekali menyajikan info-info terkait dunia kehamilan dan pengasuhan. Disajikan dengan bahasa ringan dan website yang menarik (karena didominasi warna pastel yang saya suka, he'eh) yang tentu saja sangat berguna bagi para orang tua terutama ibu yang sedang menjalani proses kehamilan, karena bahwasannya ada banyak pengetahuan penting tentang mengurus anak sejak hamil, melahirkan, dan setelahnya. Bagi seorang ibu muda yang baru memiliki anak pertama seperti saya, info-info tersebut sangatlah diperlukan. Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari satu pun tetap berguna

Bunda, Dalam Untaian Cahaya...

Ku tatap penuh keletihan pada tubuh paruh baya mu, Ku tatap penuh rindu pada raut wajahmu nan mulai berkerut, ku tatap penuh cinta pada punggung tangan mu yang tiada bosan memperkerjakannya, Ku tatap penuh haru pada jiwa mu yang tersimpan retak-retak kehidupan, Dalam ucap, teruntai setiap kasih Dalam tatap, teruntai setiap cinta Dalam peluh, teruntai setiap keikhlasan Dalam hangat, teruntai setiap pengorbanan Pada fajar, teralir air mata Pada mentari, teriring doa Pada surya, tergapai pengharapan Pada gelap, tersimpan keindahan Dengan rintihan, tergambar kepercayaan Dengan amarah, tersampaikan harapan Dengan kelembutan, tercurahkan kehangatan Dengan air mata, teriring kecintaan "Ungkapan yang terkadang tersembunyikan pada seseorang yang terhebat dalam hidup ini, Ibu, dalam setiap peluh mu, kau ajarkan arti sebuah cinta penuh pengorbanan tanpa balas. Terima kasih untuk mu yang tidak pernah berhenti... Nantikan aku di setiap wujud dalam doa mu... Dengan panuh ketulusan, ku sangat me

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m