Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Day 15: Matematika di Sekitar Kita

Terkadang ketika kita mendengar kata "matematika" maka yang terbayang dalam benak kita adalah angka, rumus, dan segala kerungsingannya. Mungkin karena hal ini sudah jadi budaya pembelajaran kita, bahwa matematika adalah tentang rumus; menghapal dan memghitung. Jika hasilnya tidak diperoleh, maka ada yang salah dengan cara atau rumus kita. Padahal, kalau dilihat lebih detail ke sekeliling kita, sejatinya matematika adalah ilmu yang amat luas. Komsepnya dimana-mana. Setelah beberapa contoh pada postingan sebelumnya, kali ini contoh yang saya pribadi baru menyadarinya, yakni proses kehamilan. Ya, hamil memiliki banyak penerapan konsep matematika di dalamnya. Pertama, bagi saya yang sudah menanti-nanti maka kehamilan (bahkan masa-masa sebelum ini) selalu diisi dengan kegiatan menghitung setiap harinya; menghitung masa subur atau yang sekarang rutin dilakukan memghitung usia kehamilan. Dan kegiatan menghitung ini sudah jelas kegiatan matematika kan... Kedua, kegiatan rutin bulan

Day 13: Matematika di Sekitar Kita

Time for shoppiiiiing.... Setelah akhirnya hampir dua bulan menunda jadwal belanja bulanan karena harus istirahat jalan-jalan efek hamil trimester pertama. Membahas kegiatan belanja tanpa harus dijelaskan panjang lebar sudah kebayang bahwa ini adalah salah satu kegiatan matematika. Pertama, menggunakan konsep perhitungan aritmatika sosial (pembayaran dan pengembalia) dengan mata uang. Kedua, kegiatan menyortir daftar belanjaan dari yang menjadi prioritas. Ketiga, selama proses pemilihan barang akan ada sesi menyeleksi jenis barang atau sekaligus harga termurahnya, hehehe. Keempat, kegiatan menyusun barang ke dalam plastik belanjaan supaya cukup atau memiliki kemampuan yang mudah dibawa. Belanja, kegiatan menyenangkan bagi wanita, yang sejatinya banyak konsep matematika di dalamnya... #Tantangan10Hari #KuliahBunsayIIP #ILoveMaths #MathsAroundUs

Day 11: Matematika di Sekitar Kita

Adzan Isya berkumandang, dan seketika ide menulis itu datang. Masih sama, topiknya tentang matematika. Meski adzan hanyalah untaian kalimat keagungan, namun di dalamnya pun adzan konsep matematika. Pertama, penentuan waktu dikumandangkannya adzan menggunakan waktu. Perhitungan waktu tentu saja menggunakan konsep matematika, apalagi jika dihubungkan dengan lamanya antar waktu sholat. Kedua, setiap kalimat dikumandangkan dengan jumlah 2-4 kali. Hal ini tentu saja membuat sang muadzin harus pandai menghitung dalam hati untuk setiap pengulangan di masing-masing kalimat. Ketiga, panjang harokat menggunakan perhitungan dasar matematika misal dalam mad tobi'i untuk dua kali ketukan. Terakhir, pengukuran durasi adzan. Muadzin pun harus memperkirakan lamanya adzan dikumandangkan, supaya tidak terlalu lama maupun terlalu cepat. Nampak sederhana, namun hal ini kembali membuktikan bahwa keberadaan matematika sangatlah dekat, yang mungkin saja terkadang belum kita sadari betul aplikasinya d

Day 10: Matematika di Sekitar Kita

Hari ini adalah jadwal untuk acara keluarga, yakni walimatul 'ursy di Bekasi. Dan tetiba teringat bahwa dalam sebuah pesta pun banyak sekali penerapan konsep matematika. Namun, karena posisi kami adalah keluarga besan (mempelai pria), maka saya akan menelisik konsep matematika dari sudut pandang sebagai besan, yakni perjalanan kami ke tempat keluarga hajat (mempelai wanita). Bukan hal yang sederhana mempertimbangkan jarak tempuh perjalanan BSD - Bekasi. Kelihatannya sederhana, namun sejatinya dalam perjalanan tersebut terdapat banyak konsep matematika. Pertama, prediksi jam berangkat. Ada nilai matematika pada penggunaan perhitungan jam, pun pada konsep berpikir kritis. Kedua, pembayaran tol yang tentu saja menggunakan nominal uang yang sudah diperhitungkan dengan baik. Pada hal ini terdapat konsep jual beli. Ketiga, ketika seluruh keluarga sudah berkumpul maka terdapat proses pemilahan kendaraan dan muatan penumpang, termasuk tempat untuk membawa semua barang bawaan. Bisa dika

Day 9: matematika di sekitar kita

terinspirasi dari jalan-jalan siang hari ini, melihat lampu merah di sepanjang jalan teringat dengan penerapan konsep matematika, dengan topiknya yakni "peluang". Dahulu ketika di bangku sekolah, saya selalu mempertanyakan kenapa lampu merah bisa sedemikian apik mengatur lalu lintas tanpa terjadi kesamaan waktu. Singkat cerita, Hingga suatu hari saya mencari beberapa referensi dan berdiskusi pada guru matematika SMA dan berakhirlah penasaran itu dengan diketahuinya penggunaan konsep peluang dalam penerapan lampu lalu lintas. Sejatinya, konsep peluang ini tidak hanya ada pada lampu merah, namun penerapannya sangat akrab dengan keseharian kita, misalnya ketika menjalani tes masuk sekolah atau seleksi kerja. Bahkan, untuk memperkirakan besarnya peluang pada suatu hal bisa dilakukan dengan hanya menggunakan deskripsi tanpa harus menggunakan rumus angka-angka. Kembali pada lampu merah, meski secara kasat mata nampak seperti penerapan ilmu sosial, namun pada dasarnya perhitun