Bintang yang bersinar itu adalah ketika deretan ragam kata berhasil diuntaikan. Bintang tersebut selalu ada meski cahayanya perlahan semakin meredup, namun tetap bersyukur karena setidaknya bintang yang saya punya sudah nampak.
Sejatinya, menemukan bintang diri memerlukan proses. Proses yang tidak sebentar karena kejelian mata dan hati yang berperan penting. Saya pribadi, alhamdulillah dikaruniai dengan kebersamaan bintang sejak SMA, yang jika ditelisik lebih jauh sudah berlangsung sejak kecil dan terus bertambah di masa SMP.
Hobi membaca Alhamdulillah sudah tertanam sejak kecil. Bahkan menjadi kenangan yang unik ketika mengingat masa sekolah yang seringkali meminjam buku perpustakaan diam-diam karena diberikan batas maksimal buku peminjaman. Bagi saya yang bisa menghabiskan buku dengan ukuran halaman sedang dalam beberapa jam tentulah tidak puas untuk batasan tersebut, apalagi ketika menjelang weekend.
Singkat cerita, beranjak SMA ketertarikan saya dengan dunia literasi semakin bertambah. Memiliki guru yang seorang penulis pun memicu saya untuk juga tumbuh sebagai penulis. Dari situlah dimulai perjuangan saya berlatih menulis. Buku diary jarang sekali habis dalam sebulan, biasanya tiap pekan saya memerlukan buku baru untuk kembali menulis, apa pun jenisnya, termasuk curhat cerita cinta masa remaja, he'eh.
Selain rutin menulis diary, saya pun menulis draft naskah fiksi dan non-fiksi. Naskah yang sudah rampung saya kirim ke penerbit melalui pos. Ketika zaman sekolah, selalu berujung dengan penolakan, namun herannya tak sedikit pun terbesit rasa kapok dalam diri saya. Bahkan, lomba-lomba karya tulis ilmiah pun rutin saya ikuti, alhamdulillah untuk yang satu ini tak jarang membuahkan piagam dan piala ketika pulang. Ketertarikan dengan dunia literasi ini lah yang juga akhirnya membuat saya menjadi penulis artikel tetap di buletin bulanan sekolah. Tanpa bayaran, namun bangga dan bahagianya sangat luar biasa ketika tulisan-tulisan tersebut bisa dibaca banyak orang.
Hingga masuk masa kuliah, saya masih tetap konsisten menulis, bahkan berujung mou dengan penerbit. Berkumpul dengan komunitas penulis adalah hal yang sangat luar biasa yang semakin memicu terangnya cahaya bintang saya. Namun, cahaya tersebut mulai meredup ketika tumpukan tugas pekerjaan yang selalu menuntut setiap harinya, apalagi menjelang deadline. Saya seorang guru, tak ada maksud mengabaikan bintang saya, namun bagi lulusan yang baru bekerja maka totalitas pun saya lakukan, sehingga setiap harinya saya disibukkan dengan mencari cara-cara menemukan bintang para murid saya.
Hingga kini hal tersebut masih berlangsung. Namun, kecintaan dengan dunia menulis tidak pernah pupus. Kelak, saya yakin akan ada masanya saya kembali intens menulis dan membuahkan kembali karya buku yang in syaa Allah bisa bermanfaat untuk banyak orang. Bismillah...
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Komentar
Posting Komentar