Langsung ke konten utama

Kebutuhan Kalsium Tubuh Kita

Untuk memperkuat tulang dan gigi adalah fungsi kalsium yang palhng tenar. Padahal, mineral ini juga sangat penting dalam metabolisme hormon dan enzim, kerja jantung, pergerakan otot, serta penghubung antar saraf.


Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun. Setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan kalsium akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan untuk seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium.

>>> Kecukupan Kalsium

Menurut dr.Titis Prawitasari, SpA, staf Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolhk Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, sekitar 99% dari jumlah total kalsium tubuh tersimpan dalam tulang dan gigi. Sedangkan sisanya, sekitar 1% terdapat dalam otot, darah, dan cairan tubuh lainnya.

Karenanya tak heran, sebagai penyimpan yang utama, tulang pun menjadi bank kalsium yang menampung asupan kalsium yang kita konsumsi. Tetapi bukan berarti tabungan kalsium dalam tulang akan tetap 'aman' tersimpan.

Seperti yang dikatakan dr. Titis, alamiahnya tulang manusia akan mengalami proses yang dimulai dari pembentukan, terutama berlangsung pada masa kanak-kanak, sampai akhirnya mengarah pada kondisi 'breakdown', dimana kalsium dalam tulang akan terambil untuk mencukupi kekurangan kadar kalsium di luar tulang dan gigi. Memasuki usia tua, kondisi breakdown ini menjadi lebih dominan ketimbang pembentukan, terlebih lagi pada wanita pasca wenopause.

Oleh karenanya, angka kecukupan kalsium berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin serta juga berbeda pada keadaan yang memerlukan peningkatan asupan seperti pada wanita hamil dan menyusui.

Berdasarkan rumusan dalam Widyakarya Nasiomal Pangan dan Gizi, angka kebutuhan kalsium menurut usia dan jenis kelamin sebagai berikut: pada anak batita misalnya hanya sekitar 500 mg, di bawah 1 tahun 400 mg, usia 7-9 tahun sekitar 500 mg, dewasa 500-700 mg, dan ibu menyusui ditambah lagi 400 mg.

>>> Kekurangan atau Kelebihan Kalsium

Defisiensi atau kekurangan kalsium disebut dengan hipokalsemia. Keadaan itu dapat terjadi apabila asupan tidak sesuai dengan kebutuhan atau terjadi pengeluaran yang berlebihan. Tetapi umumnya, tubuh akan berusaha mempertahankan terjadinya kekurangan kalsium ini dengan memobilisasi (mengambil) kalsium dari tulang sehingga kadar kalsium dalam darah tetap normal.

Kekurangan kalsium biasa terjadi akibat adanya masalah dalam tubuh seperti pada penyakit ginjal (gagal ginjal), pasca operasi pengambilan sebagian dari usus (reseksi usus) atau penggunaan obat tertentu (furosemid). Kekurangan kalsium yang ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis. Hipokalsemia dapat memberikan gejaka klinis, kram otot, baal (numbness) hingga penurunan kesadaran. Keadaan ini juga dapat mempengaruhi irama jantung yang membahayakan jiwa.

Namun, kondisi kekurangan kalsium ini sangat jarang terjadi kecuali kalau memang tidak ada masalah dengan ginjal. Pada orang dewasa, terutama perempuan pada pasca menopause memang terjadi masalah sendiri, yaitu terdapat mobilisasi yang cukup banyak.

Begitu pula dengan hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah) biasanya sangat jarang terjadi. Tapi, bila ada masalah pada fungsi ginjal dan kelainan absorpsi pada mineral atau vitamin lain (misalnya magnesium, fosfor, seng, besi, vitamin D) dapat mengakibatkan hiperkalsemia. Terjadinya batu ginjal merupakan salah satu akibat hiperkalsemia.

Prinsipnya adalah bahwa pada waktu masa anak-anak terjadi pembentukan tulang, jadi kalsium banyak diserap. Sedangkan pada masa tua penyerapannya berkurang, justru malah banyak terjadi proses pengambilan kalsium dari tulang. Untuk itu, ada beberapa latihan yang bisa menolong untuk memperkuat tulang di usia tua, yaitu dengan jalan, lari, atau aerobik.

"Jadi jangan diartikan kalau sudah tua pasti mudah patah tulang. Namun memang terjadi secara natural proses breakdown itu meningkat dibandingkan pada waktu anak-anak," kata dr. titis yang lulusan universitas indonesia ini.

>>> Utamakan yang Alami

Dari mana kita memperoleh kalsium?
dr. titis menyebutkan kalsium banyak terdapat pada susu dan hasil olahannya, seperti keju, yoghurt.
Susu dikenal sebagai sumber yang tinggi kalsium. Dalam segelas susu, sudah mengandung 300 mg kalsium. Sedangkan kebutuhan kalsium orang dewasa adalah 500-700 mg. Jadi untuk memenuhh kebutuhan kalsiumnya, orang dewasa membutuhkam 2 gelas susu sehari. Tetapi, bukan berarti orang yang tidak bisa minum susu harus dipaksakan untuk minum susu demi memperoleh asupan kalsium.
Banyak sumber makanan lain yang kaya kalsium selain susu. Sebut saja ikan, terutama tulang-tulang ikan, brokoli, bayam, juga ada beberapa makanan siap saji, seperti serealia, yang sudah difortifikasi dengan kalsium.
Namun, bila dibandingkan dengan susu, tentu untuk memenuhi angka kebutuhan kalsium, jumlah yang harus dikonsumsi lebih banyak. Misalnya bayam 1/2 cup bayam matang hanya mengandung sekitar 120 mg kalsium. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada wanita golongan usia 20-45 tahun, dibutuhkan sekitar 2,5-3 cup bayam matang.

Lantas bagaimana dengan suplemem kalsium sekarang yang banyak tersedia di pasaran?
Menurut dr. Titis kembali, sebenarnya alangkah lebih baik jika kita mengonsumsi yang natural. Suplemen hanyalah tambahan, yang utama harus tetap dari makanan.

Kalau sudah cukup dari makanan, maka tidak perlu suplemen. Suplemen memang jadi kebutuhan kalau memang kita mengalami keadaan membutuhkan lebih banyak.

(Taken from: Ummi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 2: Website penunjang kualitas diri "ibupedia.com"

Hari ini adalah hari belajar tentang per-ASI-an bagi saya. Hal ini tentu saja didasari dengan perubahan status sebagai ibu sejak 22 hari yang lalu. Saran dari banyak orang sering kali beragam, maka diperlukan juga waktu bagi diri untuk mencari referensi sendiri. Maka untuk hari saya dan suami menjadi orang tua pembelajar melalui salah satu website bagi banyak orang tua muda yakni  ibupedia.com .  Website tersebut banyak sekali menyajikan info-info terkait dunia kehamilan dan pengasuhan. Disajikan dengan bahasa ringan dan website yang menarik (karena didominasi warna pastel yang saya suka, he'eh) yang tentu saja sangat berguna bagi para orang tua terutama ibu yang sedang menjalani proses kehamilan, karena bahwasannya ada banyak pengetahuan penting tentang mengurus anak sejak hamil, melahirkan, dan setelahnya. Bagi seorang ibu muda yang baru memiliki anak pertama seperti saya, info-info tersebut sangatlah diperlukan. Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari satu pun tetap berguna

Bunda, Dalam Untaian Cahaya...

Ku tatap penuh keletihan pada tubuh paruh baya mu, Ku tatap penuh rindu pada raut wajahmu nan mulai berkerut, ku tatap penuh cinta pada punggung tangan mu yang tiada bosan memperkerjakannya, Ku tatap penuh haru pada jiwa mu yang tersimpan retak-retak kehidupan, Dalam ucap, teruntai setiap kasih Dalam tatap, teruntai setiap cinta Dalam peluh, teruntai setiap keikhlasan Dalam hangat, teruntai setiap pengorbanan Pada fajar, teralir air mata Pada mentari, teriring doa Pada surya, tergapai pengharapan Pada gelap, tersimpan keindahan Dengan rintihan, tergambar kepercayaan Dengan amarah, tersampaikan harapan Dengan kelembutan, tercurahkan kehangatan Dengan air mata, teriring kecintaan "Ungkapan yang terkadang tersembunyikan pada seseorang yang terhebat dalam hidup ini, Ibu, dalam setiap peluh mu, kau ajarkan arti sebuah cinta penuh pengorbanan tanpa balas. Terima kasih untuk mu yang tidak pernah berhenti... Nantikan aku di setiap wujud dalam doa mu... Dengan panuh ketulusan, ku sangat me

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m