"Aku rindu hujan", tertulis satu kalimat itu dari status fb sahabat ku, panas yang beberapa minggu ini menyengat bumi, membuatnya tidak bisa berlama-lama berada di luar kamar, karena panas yang hingga terasa ke dalam tubuhnya itu membuatnya harus banyak-banyak menetok tissue.
Saya sempat tertegun beberapa saat, berpikir dan mencoba mencerna apa yang dimaksud. ini bukan hanya perihal tentang yang telah terjadi padanya, namun kalimat itu bisa dimaknai dari berbagai sudut pandang.
Seorang petani mengahrapkan hujan turun pada saat kekeringan yang kerontang akan mengancam panen. Manusia lainnya juga mendambakan beribu titik keseragaman air dari langit. Pada saat terik matahari membakar bumi fana, membuat peluh mengalir membungkus bayar insan menjadi gerah tek bertepi. Begitu juga seorang insan yang hatinya digerogoti kehampaan, yang haus ketenangan hati, dahaga ketentraman jiwa tentunya menginginkan butiran-butiran lembut "Rahman Rahim-Nya."
satu kalimat terakhir itulah yang akan menjadi keterkaitan dengan judul di awal tulisan ini.
Manusia itu memang menyayangi kehidupan dunia dan cenderung mengabaikan kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat. Seperti yang disinyalir Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali-Imran:14 yang artinya "Dijdikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita, anak-anak, harta yang benyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. Itulah kegenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik."
Berdzikirlah selalu sebagai tetes embun penyegar bagi hati yang resah memikirkan kehidupan dunia, basahilah bibir kita dengan berdzikir sebagai penguat hati yang sempat goyah oleh keragu-raguan terhadap kekuasaan Allah, agar tumbuh keyakinan bahwa Allah-lah yang menakdirkan garis hidup insan yang tak bisa terkuak.
"Fungsi dzikir bagi hati bagaikan fungsi air bagi ikan. Bagaimana keadaan ikan apabila diangkat dari air? Begitu pula halnya dengan hati bila dilalaikan dari Dzikrulloh." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)
Akhirnya kerinduan kita terhadap hujan Rahman-Nya akan terwujud dengan sapaan dzikir. Rasulullah Saw bersabda: "Tiadalah suatu kaum berdzikir kepada Allah melainkan para malaikat akan mengelilinginya. Rahmat Allah akan melimpah kepada mereka yang berada di sisi-Nya."
satu ayat yang juga tak asing lagi untuk kita semua, yakni "Alaa bidzikrillahi tathmainnal quluub (Ingatlah Allah maka hati akan tenang)".
Semoga kita menjadi ahlu dzikir yang senantiasa menghiasi hati dan hidup dengan mengingat-Nya....
Komentar
Posting Komentar