Langsung ke konten utama

Kesinambungan Pembelajaran di Universitas Kehidupan

Lebih dari sebuah tempat belajar, universitas kehidupan akan menuntut kita untuk memiliki visi misi belajar yang jelas nan berkesinambungan. Tujuannya satu yakni hanya untuk membuat kita menjadi pribadi yang jelas fokusnya, detail upayanya, serta stabil semangatnya. Sehingga kelak, di akhir masa pembelajaran para pembelajar tersebut mampu memahami diri sendiri dalam menemukan misi spesifik hidup yang tentu saja berbeda antara satu pribadi dengan lainnya.

Contoh sederhana setiap pembelejar diharusnya mereview kembali apa yang pernah tertulis di setiap tugas pada setiap pekannya. Berikut uraian dari perjalanan pembelajaran saya:

A. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Bagi saya, semuanya masih sama dan masih berkesinambungan. Jurusan parenting dengan  ketegasan dalam penerapan aturan menjadi fokus utama saya.

B.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Ragam indikator yang tertulis di NHW 2 masih teraplikasikan dengan baik hanya saja tidak semua yang bisa dijalankan dengan beberapa alasan seperti tuntutan deadline aplikasi yang memang di luar jangkauan indikator yang ada. Lalu, tambahan jadwal yang terkadang bisa merubah jadwal harian sehingga mengorbankan indikator harian atau mingguan yang ada.


C.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Peran hidup saya masih selalu sama, bahkan itu semakin jelas ketika banyak perjalanan kehidupan saya di luar rencana yang saya tetapkan. Tentu hal ini bukan sebuah kebetulan namun ada takdir Allah di dalamnya.

Peran itu adalah sebagai inspirator di bidang pengajaran. Dan kelak insya Allah berlanjut di bidang pendidikan anak sebagaimana minat saya di pendidikan dan pengajaran. Keduanya menjadi semakin jelas ketika alunan langkah saya selalu dapat berlama-lama ketika mengunjungi dua ranah tersebut, bahkan tiada segan berbagi banyak ide kreatif kepada yang lain. Sehingga dapat ditemukan bahwa misi hidup saya sangatlah sederhana yakni menjadi pribadi yang menginspirasi banyak orang di bidang pengajaran anak. Melalui peran sebagai guru, pun sebagai inspirator bagi sesama guru.

D. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut. 

Karena yang menjadi bidang pembelajaran adalah pengajaran anak maka ilmu-ilmu yang perlu saya pelajari yakni:

1. Segala hal terkait dengan perkembangan anak didik.
2. Segala hal terkait dengan psikologi pendidikan.
3. Segala hal terkait dengan manajemen pengajaran dan pembelajaran.
4. Segala hal terkait dengan metode pembelajaran.

E. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Sebagai panduan dalam menjalankan misi hidup yang sudah direncanakan, milestone menjadi poin penting untuk mengukur setiap langkah yang sudah kita tempuh. Bukan hanya sebagai panduan, bahkan milestone bisa menjadi pengingat kita tentang mimpi-mimpi yang pernah kita susun dengan penuh semangat dan harapan. Berikut milestone yang saya rangkai bersama misi sebagai inspirator dalam pengajaran dan pembelajaran anak.

KM 0 - KM 1 (tahun 1) = menguasai ilmu terkait karakteristik kepribadian dan perkembangan peserta didik usia skolah 4-6 SD

tahun ini menjadi awal dimana langkah saya akan berfokus penuh pada apa yang sudah menjadi misi hidup guna menghadirkan peran spesifik di dalam universitas kehidupan ini. Waktu tempuh ini 1 tahun yang dimulai sejak Juli 2016, dimana saya mengawali karir mengajar saya di sekolah dasar. Fokus utamanya memahami dasar-dasar umum dalam pembelajaran anak dan mendalami karakteristik anak-anak di usia perkembangan kelas atas.

KM 1 - KM 2 (tahun 2) = menguasai ilmu terkait karakteristik kepribadian dan perkembangan peserta didik usia skolah 1-3 SD

setelah dasar-dasar pola perkembangan anak usia kelas atas dikuasai, maka di tahun kedua ini menjadi fokus saya mendalami tekhnik dan metode menguasai anak dengan usia yang lebih dini yakni 6 - 8 tahun, dengan spesifik materi yang masih sama.

KM 2 - KM 3 (tahun 3) = menguasai teori akademis terkait perkembangan anak usia dini (usia 0 - 6)

praktek yang ada akan menjadi landasan untuk memahami ilmu teori secara lebih mendalam. Di tahun ini adalah target saya melanjutkan kuliah di bidang pendidikan anak usia dini. Hal ini untuk memberikan saya kemampuan lebih dalam secara akademis yang dikombinasikan dengan ragam kebudayaan (berkuliah di luar negeri dengan beasiswa) yang kelak menjadi tabungan ilmu saya dalam membangun sebuah sekolah sesuai dengan misi spesifik hidup saya.

KM 3 - KM 4 (tahun 4) = menguasai praktek home based education

sejatinya, saya memahami sangatlah berbeda dengan pengajaran di sekolah dan di rumah. Maka pada tahun ini akan menjadi fokus saya mempraktekan serta mendalami segala ilmu lebih mendalam melalui home based education yang saya terapkan pada anak sendiri. Sehingga, saya mampu menguasai segala tekhnik pengajaran baik di sekolah maupun di rumah.

KM 4 - KM 5 (tahun 5) = menguasai keilmuan dan praktek homeschooling

tahun dimana akan menjadi bekal saya dalam penerapan homeschooling yang kelak menjadi nilai praktek saya dalam mengintegrasikan segala teori akademis yang didapat dengan dukungan praktek nyata yang pernah dimiliki

F.  Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Segala misi hidup yang sudah direncanakan tentu akan dikaitkan dengan upaya yang hendak dilakukan. Dan saya selipkan minimal 1 jam untuk menimba ilmu teoritis di setiap malam dan 7 jam menimba ilmu praktek selama tugas mengajar di sekolah.

G. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Berkaca pada sosok inspiratif Ibu Septi Peni, serta sosok-sosok inspiratif lainnya. Maka kelak dengan penuh harapan nama saya pun dapat tercatat seperti nama mereka di banyak tulisan serta hati banyak orang. Jika Ibu Septi membentuk Institut Ibu Profesional, maka insya Allah saya akan mendirikan Institut yang sejenis dengan fokus mengajak banyak orang untuk menjadi pendidik profesional.

Akhir kata, semoga apa yang direncanakan dan diimpikan tak hanya menjadi sebuah tulisan semata, namun juga doa yang para malaikat serta bumi dan seisinya juga ikut mengaminkan. Tak hanya mimpi-mimpi saya tetapi juga mimpi-mimpi kita semua...
Allahumma amiin.

With Love,

Poppi Rosepti
Bsd, 180217, 22.23

*NHW #4_Mendidik dengan Kekuatan Fitrah*
(Artikel ini akan terus bersambung seiring NHW di setiap pekannya)
IIP Matrikulasi Batch 3, regional Tangsel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 2: Website penunjang kualitas diri "ibupedia.com"

Hari ini adalah hari belajar tentang per-ASI-an bagi saya. Hal ini tentu saja didasari dengan perubahan status sebagai ibu sejak 22 hari yang lalu. Saran dari banyak orang sering kali beragam, maka diperlukan juga waktu bagi diri untuk mencari referensi sendiri. Maka untuk hari saya dan suami menjadi orang tua pembelajar melalui salah satu website bagi banyak orang tua muda yakni  ibupedia.com .  Website tersebut banyak sekali menyajikan info-info terkait dunia kehamilan dan pengasuhan. Disajikan dengan bahasa ringan dan website yang menarik (karena didominasi warna pastel yang saya suka, he'eh) yang tentu saja sangat berguna bagi para orang tua terutama ibu yang sedang menjalani proses kehamilan, karena bahwasannya ada banyak pengetahuan penting tentang mengurus anak sejak hamil, melahirkan, dan setelahnya. Bagi seorang ibu muda yang baru memiliki anak pertama seperti saya, info-info tersebut sangatlah diperlukan. Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari satu pun tetap berguna

Bunda, Dalam Untaian Cahaya...

Ku tatap penuh keletihan pada tubuh paruh baya mu, Ku tatap penuh rindu pada raut wajahmu nan mulai berkerut, ku tatap penuh cinta pada punggung tangan mu yang tiada bosan memperkerjakannya, Ku tatap penuh haru pada jiwa mu yang tersimpan retak-retak kehidupan, Dalam ucap, teruntai setiap kasih Dalam tatap, teruntai setiap cinta Dalam peluh, teruntai setiap keikhlasan Dalam hangat, teruntai setiap pengorbanan Pada fajar, teralir air mata Pada mentari, teriring doa Pada surya, tergapai pengharapan Pada gelap, tersimpan keindahan Dengan rintihan, tergambar kepercayaan Dengan amarah, tersampaikan harapan Dengan kelembutan, tercurahkan kehangatan Dengan air mata, teriring kecintaan "Ungkapan yang terkadang tersembunyikan pada seseorang yang terhebat dalam hidup ini, Ibu, dalam setiap peluh mu, kau ajarkan arti sebuah cinta penuh pengorbanan tanpa balas. Terima kasih untuk mu yang tidak pernah berhenti... Nantikan aku di setiap wujud dalam doa mu... Dengan panuh ketulusan, ku sangat me

Day 8: Bintang dalam diri kita

Masih berlanjut tentang bintang dalam diri kita. Untuk bintang ketiga saya ini adalah bintang yang lebih dahulu bersinar dari yang lainnya, meski pada akhirnya kini menjadi bintang yang paling redup karena tertutupi dengan fokus pada kegiatan harian dan segala projeknya. Padahal, jika ditekuni lebih dalam dan serius, maka mungkin saja bisa menjadi tambahan profesi baru saya. Hand-crafting, ya itulah hal yang dapat membuat saya berbinar-binar jika sedang bersamanya. Proses menemukannya paling unik karena saya sendiri kurang begitu mengingat detailnya. Namun cerita dari banyak keluarga, saya mendapatkan gambaran bahwa saya memang sudah menyenangi hal-hal yang sifatnya membutuhkan keahlian tangan sejak kecil. Sepanjang ingatan saya, pelajaran seni, terutama seni rupa, adalah pelajaran yang selalu paling saya suka sejak sekolah dasar. Maka, tak heran jika usia SD saja saya sudah bisa membuat sapu tangan sulam, bahkan beberapa baju seringkali saya modifikasi sendiri, seringnya adalah m