Pertama kalinya menginjakkan kaki di bumi Allah yg lain selain Indonesia. Kesan pertama cukup menarik meskipun juga cukup membingungkan. Namun begitulah hidup di luar tanah air sendiri, semuanya perlu adaptasi secara perlahan.
sejenak kerinduan akan rumah menyapa, menyentuh relung relung tidak kerasan. Namun, bukanlah lagi saatnya berpikir dalam kemanjaan seperti satu tahun silam, kini.... Harus benar benar jernih mempertimbangkan segalanya. Mencoba Mengingat kembali detik detik perjuangan sebelum akhirnya pesawat destinasi jakarta - hatyai take off dengan leluasanya. Maka pada titik itulah harus menyadari arti perjuangan yang tiada habisnya. Dan sekarang hanya tersisa satu pilihan: bertahan dalam kemandirian.
mencoba mendewasakan diri dengan keadaan. Memahami setiap makna yang terkandung. Dan semuanya harus dikembalikan pada niat awal, yakni: ibadah. Ketika hati ini mengawali dengan ketawakkalan, kaki ini melangkah dengan penuh keyakinan, jiwa ini bergejolak dengan semangat, maka harus kembali mengingat sejenak bahwa semuanya berawal dari bismillah. Satu kata yang akan menjadi awal penentu masa depan.
robbi, biarkanlah hati ini tetap bersama Mu. Jiwa ini tetap mengingati Mu. Dan bantulah raga ini menjalani kehidupan baru dengan leluasa dalam peribadatan kepada Mu.
robbi... Tetapkanlah semua ini sebagaimana kobaran semangat itu bermula. Bismillah, semoga ini jalan yang benar. Namun jika tidak, mohon benarkanlah...
langu, thailand Selatan
27 juni 2014
20.48
Komentar
Posting Komentar